Hai, Buibu. Kali ini aku langsung aja ya, mau ngasih ulasan tentang pemakaian skin care Erha. Anyway, sebelumnya aku mau cerita sedikit kenapa aku pilih Erha. Dulu, sejak tahun 2011 sampai pertengahan tahun 2015, aku pakainya Natasha. Karena hamil, aku lepas krim Natasha dan hanya pakai skin care biasa yang aku tebak-tebak sendiri sesuai jenis aku sempat diajak kerjasama oleh Erha untuk nge-review Erha Truwhite Activator C Serum plus daycream-nya dan kerjasama kedua adalah aku diminta untuk datang ke Klinik Erha di Surabaya untuk melakukan treatment Truwhite Ultimate Radiance. Dari situ, aku kepincut. Karena memang produknya bagus dan cukup friendly untuk busui. Selama pemakaian truwhite series, terbukti bahwa ada peningkatan tone kulit wajah. Namun, meskipun aku suka banget sama Truwhite C Serum, sayangnya kulit wajahku menunjukkan tanda-tanda yang kurang bersahabat. Akibatnya, setelah pakai sempat muncul 1-2 jerawat gitu. Setelah aku konsultasikan ke dokter di Erha, rupanya kulitku yang kombinasi ini, memang kurang cocok pakai serum itu. Yaa bisa cocok, sih, cuma jadi ga optimal. Agak gak rela gitu ya, soalnya hasilnya lumayan bikin kulitku yang membuatku akhirnya memutuskan pakai Erha karena Si Corona! Gara-gara dia, pilihan skincare ku sudah nggak lagi ampuh untuk merawat wajah dan mengobati jerawat. padahal, sebelumnya aku cukup nyaman dan mendapat hasil yang bagus pakai skincare avoskin, TBS, dan Acnes. Tapi, gara-gara pandemi, aku jadi lebih sering stres, makannya nggak terjaga, juga sering pakai masker kalau ke luar rumah dan membuat kulit jadi lebih sumpek. Aku pun mencoba sharing ama sahabat dan mereka banyak merekomendasikan Erha karena lebih cocok dengan orang yang sudah berusia 25 ke disinilah aku akan sharing pengalamanku pakai skincare Erha selama 3 bulan terakhir. Aku sertakan juga plus minusnya. Eits, nggak usah khawatir, ini honest review dan bukan endorsement karena aku memang datang sendiri ke Erha sebagai dengan Dokter Erha saat PSBBSeperti yang aku katakan di atas, jerawatku ini mulai menggila saat pandemi, tepatnya pasca idulfitri. Saat itu memang lagi kesusahan atur jadwal dengan anak dan ortu waktu itu masih tinggal 3 generasi ceritanya karena mbak rewang lagi pulkam, sudah begitu agak stres juga dengan diskusi tentang hoax soal corona. Ditambah lagi, saat idulfitri, makanan yang dimasak ibuku berat-berat, serba bersantan kental dan gorengan. Alamaak…Benar saja, beberapa hari kemudian, jerawat besar langsung muncul di pipiku. Karakter jerawatku ini besar kayak biji jagung dan bikin sakit. Sudah begitu lama sekali sembuhnya. Sebelum ada corona, aku memang sesekali mengalami jerawat pada saat menstruasi, dan kurasa wajar, dapat aku atasi dengan mudah juga pakai obat jerawat Acnes. Tapi, saat ini, entah kenapa nggak hilang-hilang. Justru, jerawat baru bermunculan saat aku sedang memasuki masa subur dan menstruasi, padahal jerawat yang lama belum hilang! SUCH A NITEMARE!Aku sempat ganti skincare dan mencoba CORSX atas rekomendasi teman-teman dan hasil riset mini. Aku beli yang travel pack, biar ga rugi bandar. Ternyata nggak ngefek sama sekali. Aku coba beli obat jerawat ERHA yang plototan itu, nihil juga!“Mungkin karena faktor U, kulit kita jadi susah mengatasi masalahnya sendiri, jadi lebih lambat gitu,” ujar salah satu temanku ketika aku curhat di grup. Ah iya, benar juga ya!Akhirnya aku putuskan juga untuk konsultasi di Erha TP 6 Surabaya. Di Surabaya ada banyak cabang Erha. Ada yang Erha Apothecary, Erha Clinic, dan Erha Skin. Aku ambil yang di TP 6 karena aku sudah terdaftar di sana sebagai pasien sejak kerjasama untuk treatment truwhite. Biar nggak ribet, aku teruskan dengan dokter di sana, namanya dr. Rani. Kebetulan, aku cocok juga sama beliau. Anyway, karena saat itu Surabaya lagi PSBB, konsultasi pun dilakukan secara daring. Saat itu sih mall di Surabaya boleh buka, begitupula Erha. Tapi, kebijakan Erha saat itu adalah konsultasi online, akupun menyetujui karena tidak mau ambil resiko terpapar di keramaian. Nah, proses konsultasi online-nya ternyata nggak ribet. Aku diberikan sejumlah pertanyaan yang cukup detail dengan kondisi kulitku dan diminta mengirim foto kondisi kulit yang bermasalah dari 3 sisi tampak depan, tampak kanan dan kiri, dengan pencahayaan yang waKemudian aku diminta untuk pembayaran. Total yang aku bayar Rp itu dapat promo loh. Menurutku harga konsultasi di Erha berikut krimnya lumayan terjangkau, sih. Untuk konsultasi pertama, total aku dapat 6 produk yakni ACSBP, Ato 5, AMG 1, AF1, AFT, dan Al2 atau obat totol ini facial wash yang dapat dibeli secara umum, khusus untuk kulit berjerawat. Aku suka banget facial wash ini, meskipun ada butiran-butirannya sedikit, tidak membuat jerawatku makin parah. Yah, memang kalau pas diaplikasikan ke daerah yang banyak jerawatnya ya harus perlahan. Nggak berbau juga, jadi nyaman dipakainya. Sementara obat jerawatnya, karena yang plothotan kayak odol nggak mempan untukku, aku dikasih yang obat totol kocok. Obat ini ngingetin aku ama obat jerawat ibuku sekitar tahun 2000an. Berasa jadul banget nggak, sih? Kudu dikocok, dituang ke telapak tangan, dan ditotolin ke jerawat. Sudah begitu, bakal membekas di wajah, udah kayak kena hukuman kalau kalah main remi! krim yang lain standar. Sejujurnya, ada yang nggak aku suka sih, nanti akan aku bahas di bawah. Baca sampai akhir, Penyembuhan JerawatHarus kukatakan dengan terus terang bahwa aku bukan tipikal orang yang tertib pakai skincare. Seringkali aku bolong karena simply lagi lupa atau lagi males oles-oles. Terakhir aku bener-bener rajin pakai skincare setiap hari tuh pas masih mahasiswa. Sekarang, udah punya anak bawaannya begitu udah malam, langsung tidur aja. Akupun sadar kalau hasilnya mungkin gak maksimal yah haha. Tapi, ternyata dengan pemakaian yang kadang bolong-bolong ini ngasih hasil yang cukup baik, lho. Indikatornya apa? Komentar suami! Hahaha.“Be, kayaknya jerawatmu udah kempes ya? Itu udah nggak keliatan banget kok, nggak kayak dulu,” itu, tentu saja progress berupa kempesnya jerawat yang aku abadikan dalam foto berikut. Kentara banget kan bedanyaa… sudah begitu, rasanya wajahku juga lebih cerah dan bersih. Sekitar akhir Agustus, aku dihubungi oleh pegawai Erha dan ditawari promo untuk treatment bulan Agustus. Aku mau-mau aja, mumpung anak-anak bisa dipegang ama Ibu dan mbak rewang. Untuk treatment di Erha TP 6 saat pandemi akan aku tulis di postingan tersendiri, perawatan, aku diberi lagi krim yang baru. Ada yang tetap dipertahankan oleh dokter Rani, ada yang ditambah. Dokter Rani bilang sebetulnya penggunaan krim ini udah keliatan bagus di wajahku, tapi, kok bekas jerawatnya susah ilang? Beliau pun nanya sebuah pertanyaan yang hanya bisa aku jawab dengan senyum nyengir.“Mbak, makannya gimana?”Pada konsultasi yang pertama, dokter sudah saranin aku untuk nggak makan coklat, pedas-pedas, dan gorengan. Kalo gorengan, oke lah aku mampu. Pedas? Gak bisaaa. Aku setiap hari nyambel. Coklat? Susah. Aku bisa menghabiskan 12 bengbeng mini dalam sehari. Akhirnya, selama proses penyembuhan pun aku masih makan makanan terlarang ini. Yah, mungkin itu salah satu faktor yang memperlama juga ya. Beliau kembali memberiku saran untuk mengurangi produk dairy, kacang-kacangan, gorengan, coklat, dll. Ini sih kayak diet untuk busui yang anaknya punya alergi gitu gak sih? Tentu tidak aku lakukan dengan baik wkwk. Maafkan akuu dokteeer… eh, harusnya aku minta maaf ama diri sendiri ya, Rani memberiku resep baru, yakni ACSBP, Toner Ato 5, AMG 1, AF1, AFT, AZA C, dan Al2 atau obat totol jerawat. Cara pemakaian krim pun diubah. Pada konsultasi pertama, toner hanya boleh dipakai pada siang hari. Sementara setelah konsultasi kedua, toner juga harus digunakan pada malam hari. Sepertinya ini untuk ngetes bagaimana reaksi kulitku terhadap kandungan alkohol yang kerasa banget aromanya di toner dan obat totol dengan Hasil Perawatan di Erha?Belum bisa aku katakan puas banget, tetapi, aku masih ingin melanjutkan perawatan di Erha. Karena, sudah terbukti bisa mengatasi permasalahan jerawatku ini yang kayaknya masih akan betah menghuni area pipi dan dagu sampai tahun depan. Setelah aku analisis sendiri, ada 3 faktor yang membuat jerawatku datang makin rutin dengan jadwal yang susah aku prediksi. Pertama, karena siklus menstruasi yang terbilang yah, wajar yaa. Kedua, pandemi yang masih panjang dan mengharuskanku memakai masker saat di luar rumah. Ketiga, stres. Keempat, pola makan yang masih pertama dan kedua termasuk faktor yang tidak bisa aku kendalikan, karena yah emang begitu jalannya. Kalau yang ketiga dan keempat, memang bisa aku kendalikan tapi susah bangeet rasanya. Kadang, pola makanku bisa baik. Namun saat stres, aku sering melakukan stressful eating. Kemudian, mungkin karena diperparah oleh hormon dan kulit wajah yang kurang sehat, aku kepikiran sesuatu dikit aja jerawat udah bisa muncul. Maka dari itu, kulit wajahku masih perlu bantuan dari itu, ada hal lain yang membuatku menyukai perawatan di Erha, yakni lebih terasa “medis”nya. Konsultasi dengan dokter nggak asal, nggak cuma sentuh-sentuh kulit lalu nulisin resep. Ada diskusi yang terbangun antara pasien dan dokter serta ada advis dari dokter untuk pasien di luar resep. Dari sini, aku pun semakin menyadari bahwa pemakaian krim bukan yang diberikan untukku pun busui friendly. Sebagian besar produk Erha setahuku memang sudah busui dan bumil friendly, kendati pada produk atau krim dokter, tidak ada komposisi sebagaimana produk yang dapat dibeli bebas di gerai online dan offline Erha. Kemudian, krimnya PAHIT. Aku memang nggak suka banget, tetapi, harus kuakui bahwa ini bukti treatment yang diberikan ke kita memang “obat” luar atau topikal. Dan kurasa, ini juga yang membuat aku tidak akan ketergantungan dengan krim Erha. Soalnya, sudah terbukti sih aku pakainya bolong-bolong juga nggak ada reaksi yang berlebihan di wajahku. Dokter Rani juga menerima sambatanku bahwa krimnya pahit, beliau menanggapi dengan, “Iya, kalau kena mulut terasa pahit ya? Memang begitu krim treatmentnya, maaf, ya.”Bagaimana aku tahu kalau krimnya pahit padahal ya nggak aku icipin langsung? Gini, kalau kamu sudah pakai krim pagi lalu kamu harus ke luar rumah, otomatis kan pakai masker. Nah, kadang ada krim-krim yang menempel di masker lalu saat kena angin, nempel bibir. Terasa deh. Atau, ini yang paling sering aku alami. Setelah pakai krim malam, aku angop atau menguap, karena biasanya aku memang pakai krim sekitar 15-30 menit jelang tidur malam. Nah, saat menguap itu, butiran-butiran kecil krim bisa ikut kita “icipi”.Dari sini, aku sarankan agar busui yang masih punya anak dengan ASI Eksklusif, coba tunda dulu kalau mau pakai krim dokter. Atau, coba konsultasikan dengan dokter di Erha, siapa tahu bisa dapat krim yang lebih “manis” wkwk. Aku aja nih pakai krim nunggu anak-anakku tidur, sudah begitu, kadang mereka suka cium-cium sebelum tidur, terpaksa aku larang kalau wajahku sudah belepotan krim and Dislikes Pakai Krim ERHAAda beberapa hal yang aku sukai dan tidak aku sukai dari krim Erha ini. Yang aku sukai dulu yaa. Pertama, harganya terjangkau. Ini penting banget sih buatku, karena sejak punya 2 anak, aku sangat membatasi anggaran beli skincare. Kedua, krimnya busui friendly. Ketiga, dokternya informatif dan komunikatif. Beliau selalu mau aku beri pertanyaan tentang apapun saat konsultasi dan dengan terus terang menyampaikan apakah krim ini baik buatku yang masih menyusui. Keempat, krimnya bekerja dengan efektif. Aku terasa banget jerawatku berkurang, meski belum benar-benar hilang ya, masih ada bekasnya berupa warna hal-hal yang nggak aku sukai juga lumayan banyak, nih. Pertama, soal tekstur, rasa, dan bau. Krim erha pahit, toner dan obat totol jerawat pun bau alkoholnya menyengat banget. Aku sampai harus tahan nafas ketika sedang membersihkan wajah atau sedang olesin obat jerawat. Lama-lama sih terbiasa, tetapi, jadi memberi pengalaman yang kurang menyenangkan. Jadi ngerasa agak malas pakai krim wkwk. Soal alkohol, mungkin karena kulitku ini berminyak ya jadi aku diberi produk dengan kadar alkohol yang menurutku agak tinggi dari skincare umum yang pernah aku gunakan. Barangkali kalau temen-temen punya kulit wajah tipe sensitif, tonernya bakal alkohol pada kulitku juga sebetulnya tidak aku sukai. Pernah suatu ketika, malam hari aku habis pakai obat jerawat. Terus, pagi harinya aku mau keluar, belanja gitu ya misalnya. Aku pakai sunscreen dan bedak. Eh, tanpa kusadari, langsung kelihatan ada bagian yang kering dan mengelupas di area yang berjerawat. Mungkin baru keliatan gara-gara aku pakaikan bedak, selama ini, sih, nggak kelihatan karena aku sering di rumah dan nggak pernah bedakan di rumah. Ini yang bikin agak rempong, sih, dan kadang mengganggu penampilan. Untungnya pakai masker kalau keluar rumah nama-nama produknya sulit diingat. Yassalaam.. kenapa harus kode-kodean, sih? Aku sampai sekarang nggak tahu, loh, kepanjangan dari AFT, AZA C, dan lain sebagainya. Ini asli bikin bingung. Untung aja di kemasan ada tulisan “Pagi 1” dan “Pagi 2”, jadi cuma itu yang jadi deh. Sampai tulisan ini diterbitkan, aku masih pakai Erha dan berencana treatment lagi mungkin bulan Desember. Nggak mau sering-sering ah, entar abis duit aku haha. Buibu apa ada yang punya pengalaman serupa dalam mengatasi jerawat dengan bantuan Erha? Share di sini, yuk!
Oya, kedua produk age corrector series ini bisa dibeli di seluruh channel Erha : Erha Derma Center, Erha Clinic, Erha Skin, Erha Apothecary atau atau di Erha Store online. Perjalanan perawatan wajah saya ini belum usai. Masih harus rutin memakainya, menghempaskan kemalasan agar hasilnya bisa maksimal. Doain, yak! Last Updated on December 20, 2021 Akhirnya bisa treatment lagi di ERHA Clinic Bogor setelah sekian lama. Kepotong pandemi kan ya dan sempat hamil juga. Karena di awal kehamilan tiba-tiba kulit saya langsung jerawatan parah, sekarang yang tersisa hanyalah bekasnya huhu ” Tapi untung ada ERHA Ultimate Acne Cure Program yang katanya bisa mengatasi bekas jerawat! Langsung penasaran kan kalau ada treatment yang bisa mengurangi bekas jerawat seperti ini. Soalnya bekas jerawat ini cukup mengganggu. Kalau dulu pas remaja dalam seminggu bisa hilang, ini pas umurnya dua kali lipat saat remaja, eh hilangnya bisa berbulan-bulan huhuhu. Seperti apa program dan treatment ERHA Ultimate Acne Cure yang saya lakukan di ERHA Clinic Bogor? Dan bagaimana hasilnya sejauh ini? Bisa langsung baca secara lengkap ya di blog post ini. Oiya, nanti saya infokan juga cara booking dan jadwal dokter di ERHA Clinic Bogor. Cuss~ ERHA Ultimate Acne Cure Program merupakan solusi klinis untuk mengatasi permasalahan jerawat aktif maupun bekas jerawat oleh skin expert. Beberapa teman juga ke ERHA untuk mengatasi masalah kulit, terutama jerawat, dan sukses! Makanya ketika ERHA mengeluarkan program ini, cukup percaya sih kualitas dan kredibilitasnya. I need my acne scars to be long gone~ I have gone through that acne fighter phase, and trust me it is not easy. Duh rasanya tuh kepercayaan diri menurun dan stress melihat jerawat ada di muka. Apalagi gugur satu, meninggalkan bekas eh nambah lagi. It’s really a struggle! Tentu kita tidak bisa menggeneralisir masalah jerawat, karena memang banyak jenisnya. Semenjak jadi acne fighter nih baru tau dan belajar hal seperti ini hehehe. Bahkan bekas jerawat pun bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Silakan lihat gambar dibawah ini ya, kalau kalian seringnya muncul yang jenis apa? Courtesy of ERHA Acne Cure Courtesy of ERHA Acne Cure Karena setiap orang memiliki masalah yang berbeda, ga tanggung tanggung, ERHA juga meluncurkan 5 Acne Cure Program untuk menjawab aneka permasalahan yang ada. Ada No Acne No Cry Program – solusi untuk mengatasi masalah jerawat aktif baik yang ringan, sedang, maupun berat. Acne Finale Acne Scar Program – solusi untuk mengatasi bekas jerawat jaringan parut atau bopeng pada wajah Acne Finale Skin Redness Program – solusi untuk mengatasi bekas jerawat kemerahan atau PIE Acne Finale Dark Spot Program – solusi untuk mengatasi bekas jerawat kehitaman atau PIH Ance Finale Ultimate Program – solusi untuk mengatasi bekas jerawat kemerahan, kehitaman, dan juga jaringan parut atau bopeng Courtesy of ERHA Acne Cure Masing-masing program juga mempunyai plan tersendiri yang terdiri dari Product Plan hanya konsultasi dan produk saja, Basic Plan konsultasi, produk dan 1 jenis treatment serta Advance Plan konsultasi, produk, dan lebih dari 1 jenis treatment. Programnya sangat terpersonalisasi ya untuk menjawab keluhan soal jerawat ini. Selain itu, rangkaian program Ultimate Acne Cure ini Efektif dan aman Ditangani oleh Skin Expert Menggunakan teknologi modern dan terkini Teruji secara klinis Ga aneh-aneh lah pokoknya, so I’m sold! DItambah lagi saya cocok pakai produknya. Jadilah booking ke ERHA Clinic terdekat untuk konsultasi dan mencoba treatment ini. Berkunjung Lagi ke ERHA Clinic Bogor Setelah hamper dua tahun tidak menginjakkan kaki ke klinik kecantikan, here I am! Senang banget bisa me-time juga sejenak. ERHA Clinic Bogor yang terletak di Jl. Pajajaran dekat dengan Warung Jambu jadi pilihan. Bagi yang bingung soal parkir yang terbatas, tenang ada free valet parking juga kok untuk mobil. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, protokol kesehatan juga cukup ketat di dalam ERHA Clinic. Sebelum masuk, disediakan tempat untuk mengambil hand sanitizer. Ketika sampai di dalam, kita langsung diarahkan untuk mengecheck suhu dengan mesin dan mengambil nomor antrian. Suasana cukup cozy di ERHA Clinic dan tentu protokol kesehatan cukup ketat. Di sofa juga diberikan tanda dilarang duduk agar pasien yang datang tetap menjaga jarak. Prosedur ERHA Ultimate Acne Cure Program Kondisi ERHA Clinic relatif sepi di hari Rabu pagi, jadi tidak ada antrian untuk pendaftaran. Setelah selesai pendaftaran, saya diarahkan untuk konsultasi dengan Skin Expert alias dokter spesialis kulit yang ada saat itu. Kebetulan saya di-handle oleh dr. Kurnia. Untuk program Ultimate Acne Cure ini memang disarankan untuk konsultasi dengan Skin Expert terlebih dahulu, agar kita mendapatkan treatment yang paling tepat untuk masalah kita. Pada saat menemui dr. Kurnia, saya cerita permasalahan dan menunjukkan kondisi muka yang cukup berminyak, berkomedo dan terdapat beberapa bekas jerawat. Dokter Karunia lalu menganjurkan program No Acne No Cry Basic Plan, jadi terdapat treatment yang dilakukan plus produk untuk menjaga kondisi wajah. Jujur, saat ini emang my skincare game is not strong. Kadang kecapean kan ya ngurus anak dan hal lainnya, jadi cuci muka aja. Apa itu aplikasi serum dan exfo toner huhuhu. Oleh karena itu, saya disarankan untuk melakukan treatment Acne Peeling dan dilanjut dengan serangkaian produk ERHA Ultimate Acne Cure yang dipakai di rumah. Acne Peeling adalah tindakan peeling pada wajah yang berfungsi untuk mengurangi minyak berlebih, melepaskan lapisan kulit mati, mengobati dan mencegah timbulnya jerawat, mengurangi peradangan, mengatasi penyumbatan pada pori-pori kulit. Proses ini dilakukan oleh dr. Kurnia sendiri. Beliau juga dengan sabar menjelaskan dan menjawab pertanyaan saya seputar treatment skincare dan juga prosedur yang dilakukan. Memang pas konsultasi agak terkesan buru-buru, tapi pas treatment Beliau telaten kok. Ga grasak grusuk. Oiya sebelum dilakukan Acne Peeling, saya juga diberi penutup kepala dan APD agar kebersihan selalu terjaga. Para perawat juga wajib memakai APD, masker dan face shield selama treatment. Di dalam ruang dokter juga ada pembatas. Jadi top lah protokol kesehatanannya, tidak usah khawatir lagi. Urutan dilakukan treatment Acne Peeling adalah Pembersihan muka Pemasangan penutup mata & aplikasi cairan peeling di muka 30 menit Pembersihan muka dari cairan peeling Pengaplikasian krim siang Setelah selesai, saya diberi berkas yang harus diberikan lagi ke bagian Registrasi dan menunggu produk ERHA yang harus dibawa pulang. Saya mendapatkan ERHA Exfoliating Cleaning Scrub, toner, krim siang, krim malam dan juga obat totol untuk jerawat. Setelah itu, selesai! Semua konsultasi dan perawatan tidak sampai 1 jam, tapi memang tergantung antrian dokter ya. Oiya, untuk harga cukup bervariasi karena menyesuaikan dengan treatment yang disarankan dan juga produk skincare yang harus dibawa pulang. Tapi untuk ERHA Ultimate Acne Cure Program, estimasinya adalah sebagai berikut ya. Hasil dari Treatment & Perawatan ERHA Ultimate Acne Cure Program Saya melakukan treatment pada tanggal 8 Desember 2021 dan saat saya menulis blog post ini, kurang lebih seminggu telah berlalu. Bisa dilihat ya di foto before after dibawah ini. Terlihat kan ada perbedaannya. Kalau secara visual, memang beberapa bekas jerawat yang kehitaman sudah mulai memudar, yeay! Tinggal diteruskan saja memakai produk yang diberikan dari ERHA Clinic Bogor. Senang padahal baru seminggu loh. Selain bekas jerawat yang memudar, kulit jadi halus banget! Pengen dipegang-pegang terus rasanya huhuhu terharu! Ini karena sudah tidak ada lagi komedo di bagian hidung dan dagu. Setelah treatment ini, kulit juga terasa lebih lembab dan glowing. Disarankan juga untuk melakukan peeling setiap 2 minggu hingga satu bulan sekali agar bebas komedo ya. Sebelum menjalankan program perawatan ERHA Ultimate Acne Cure Program ini memang ada himbauan dari dr. Kurnia bahwa kulit bisa mengelupas dan memerah setelah memakai produk yang diberikan. Sudah seminggu memakai produk-produknya sih dan alhamdulillah itu tidak terjadi di kulit saya. Adem ayem saja. Sepertinya kulit sudah bersahabat dengan produk ERHA hehehe. Untuk biaya sendiri, konsultasi dengan dokter adalah sekitar Rp. dan untuk treatment Acne Peeling adalah sebesar Rp. Sementara untuk obatnya, rata-rata berkisar antara Rp. hingga Rp. tapi ditanya dulu kok apa mau ambil semua atau beberapa saja jika sudah punya di rumah Cara Booking & Jadwal Dokter ERHA Clinic Bogor Bagi yang ingin mencoba ERHA Ultimate Acne Cure Program ini sendiri, konsultasi dengan dokter maupun treatment lain di ERHA Clinic Bogor, saya taruh jadwal dokter dan nomor WA ya. Bisa langsung book via WA ke 081380831004. Jika mau tau info lebih lanjut terkait ERHA Ultimate Acne Cure, bisa langsung cek Instagram atau TikToknya di erha_ultimateacnecure, atau silakan kunjungi websitenya di Semoga postingan saya tentang review treatment ERHA Ultimate Acne Cure Program di ERHA Clinic Bogor bisa membantu kalian para acne fighter untuk mendapatkan perawatan yang pas bagi permasalahan jerawat. Thanks for reading!