JuhriyahJuhriyah menerbitkan Prakarya kelas 9 semester Ganjil - Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras pada 2021-08-07. Bacalah versi online Prakarya kelas 9 semester Ganjil - Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras tersebut. Download semua halaman 1-15.
The Best Uraikan Mengenai Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu Ideas. Limbah kayu ini biasanya limbah dari pabrik kayu meubel, bisa kayu mahoni,. Jenis kayu dapat dipilih dan disesuaikan dengan produksi kerajinan fungsional berbahan limbah kewirausahaan from teknik jenis ini menggunakan alat bantu seperti palu, pahatan, kikir untuk kemudian diaplikasikan pada kerajinan dengan bahan dasar kayu. Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan ini adalah kayu. Jelaskan yg dimaksud dgn kerajinan ukir kayu!Kegiatan Ini Meliputi Mengukur, Memotong, Dan Menghaluskan Permukaan kayu ini biasanya limbah dari pabrik kayu meubel, bisa kayu mahoni,. Jelaskan yg dimaksud dgn kerajinan ukir kayu! β₯½ bahan ;bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan ini adalah Alat Prinsip Kegiatan Penyiapan Alat Adalah Memilih Alat Yang Akan mengenai bahan produksi pembuatan kerajinan bahan rotan! Pada dasarnya kerajinan rotan dibuat dengan menggunakan rota yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu rotan kupasan/ kulit luar pell sebagai pengikat atau bahan anyaman, rotan. Umumnya teknik jenis ini menggunakan alat bantu seperti palu, pahatan, kikir untuk kemudian diaplikasikan pada kerajinan dengan bahan dasar Pembuatan Kerajinan Dengan Bahan Kayu, Bahan Utama Yang Digunakan Yaitu produksi pembuatan kerajinan keras dari kayu. Berdasarkan bahan yang dipakai, kerajinan yang terbuat dari bahan keras dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni bahan keras alami dan bahan keras buatan. Annisasyuhaf annisasyuhaf seni sekolah menengah pertama terjawab Mengenai Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu!Contohnya furnitur, lampu hias, patung, dll. Kerajinan yang dibuat dari kayu bisa digunakan untuk membuat berbagai macam. Teknik yang dapat dilakukan dalam pembuatan kerajinan dari kayu diantaranya adalah teknik ukir ,teknik bubut,teknik potong sambung,teknik bor,dan beberapa Utama Yang Digunakan Dalam Membuat Kerajinan Ini Adalah yang dibuat dari kayu merupakan kerajinan yang ramah dengan lingkungan. Pada dasarnya kerajinan rotan dibuat dengan menggunakan rota yang dibagi. Jelaskan pentingnya penyiapan bahan baku kayu dalam produksi kerajinan kayu fromUraikanmengenai bahan produksi pembuatan kerajinan bahan kayu! - 23932105 rizqihendrusaputra rizqihendrusaputra 30.08.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Uraikan mengenai bahan produksi pembuatan kerajinan bahan kayu! 2 Lihat jawaban Iklan Iklan The problem is the abundance of untapped teak wood waste that has an impact on environmental pollution. The purpose of this community service activities is to develop an agro-industrial area and become a marketing platform for wood waste processing products. The service activities include 1 programing preparation and socialization stage, 2 programing and to do exhibition assistance training, 3 monitoring and evaluation, 4 Marketing and promotion. The results obtained from processed teak waste are in the form of vehicle souvenirs such as cars, vespa, motorbikes, rickshaws, mineral water containers, fruit containers, and ashtrays which have been exhibited as superior products at the sub-district level. This program is implemented by UPN Veteran East Java together with Soerja Ngawi University and the Ngawi Food Security Agency. Activities carried out include comparative studies, mentoring, apprenticeship, procurement of tools and training for making souvenirs from waste, and marketing for groups of craftsmen. Waste processing is beneficial for the community in increasing knowledge and skills, increasing community income, and making the regional superior product of Ngawi Regency. Environmental pollution can be overcome by utilizing waste into superior products. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 118 ~ 41 2021, pp. 118-127 Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat JIPEMAS Volume 4, Nomor 1, 2021 pp. 118-127 pISSN 2654-282X eISSN 2621-783X Akreditasi S4 - SK No. 36/E/KPT/2019 DOI Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense Pengembangan dan peningkatan kualitas usaha kerajinan berbasis limbah kayu jati F. Deru Dewanti1*, Guniarti2, Agus Sulistyono3, Yonny Koentjoro4, Liliek5 1UPN Veteran Jawa Timur, Indonesia, email 2UPN Veteran Jawa Timur, Indonesia, email sulistyonoagus112 3UPN Veteran Jawa Timur, Indonesia, email guniartipriyono 4UPN Veteran Jawa Timur, Indonesia, email 5Universitas Soerjo Ngawi, Indonesia, email liliekmulyaningsih26 *Koresponden penulis Diajukan 10 Nov 2020 Diterima 20 Feb 2021 Diterbitkan 3 Mar 2021 Keywords crafts; wood waste; souvenirs Kata Kunci kerajinan; limbah kayu; souvenir Lisensi cc-by-sa The problem is the abundance of untapped teak wood waste that has an impact on environmental pollution. The purpose of this community service activities is to develop an agro-industrial area and become a marketing platform for wood waste processing products. The service activities include 1 programing preparation and socialization stage, 2 programing and to do exhibition assistance training, 3 monitoring and evaluation, 4 Marketing and promotion. The results obtained from processed teak waste are in the form of vehicle souvenirs such as cars, vespa, motorbikes, rickshaws, mineral water containers, fruit containers, and ashtrays which have been exhibited as superior products at the sub-district level. This program is implemented by UPN Veteran East Java together with Soerja Ngawi University and the Ngawi Food Security Agency. Activities carried out include comparative studies, mentoring, apprenticeship, procurement of tools and training for making souvenirs from waste, and marketing for groups of craftsmen. Waste processing is beneficial for the community in increasing knowledge and skills, increasing community income, and making the regional superior product of Ngawi Regency. Environmental pollution can be overcome by utilizing waste into superior products. Melimpahnya limbah kayu jati produksi yang belum dimanfaatkan sehingga berdampak pencemaran lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pengembangan kawasan agroindustri dan menjadi wadah pemasaran usaha hasil produksi pengolahan limbah kayu. Kegiatan pengabdian, antara lain 1 tahap persiapan dan sosialisasi program, 2 pelatihan pendampingan program dan pameran, 3 monitoring dan evaluasi, 4 Pemasaran dan promosi. Hasil yang diperoleh dari olahan limbah jati produksi berupa cindra mata kendaraan seperti mobil, vespa, motor, becak, tempat air mineral, tempat buah, dan asbak yang telah dipamerkan sebagai produk unggulan di tingkat kecamatan. Program ini dilaksanakan oleh UPN Veteran Jawa Timur bersama Universitas Soerja Ngawi dan Badan Ketahanan Pangan Ngawi. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu studi banding, pendampingan, magang, pengadaan alat dan pelatihan pembuatan souvenir dari limbah, dan pemasaran bagi kelompok pengrajin. Pengolahan limbah bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan Pengembangan dan peningkatan kualitas usaha kerajinan berbasis limbah kayu jati Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat JIPEMAS ~ 119 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense pendapatan masyarakat, serta menjadikan produk unggulan daerah Kabupaten Ngawi. Pencemaran lingkungan dapat teratasi dengan memanfaatkan limbah menjadi produk unggulan. PENDAHULUAN Seni dirancang untuk mengubah bahan mentah menjadi produk yang indah atau berfungsi, atau bahkan memiliki fungsi dan juga keindahan. Seni kerajinan termasuk dalam kajian seni kriya, yaitu seni rupa yang memiliki fungsi antara lain sebagai media ekspresi, dekorasi, benda terapan, dan benda simbol Eskak, 2013. Seni kriya pada dasarnya adalah seni yang mengutamakan fungsi, namun memiliki unsur hiasan sebagai pendukung. Produk seni kriya pun masih tetap memiliki nilai guna dan nilai estetik. Karya -karya yang dihasilkan mempunyai nilai estetika dari keunikan bahan dan teknis pengerjaan serta finishing yang diterapkan. Hal ini sesuai dengan yang dilaksanakan dalam program pengabdian ini yaitu dari hasil limbah kayu dihasilkan souvenir-souvenir cantik yang memenuhi kriteria unsur hiasan, unsur fungsi, unsur estetika atau keindahan, namun tetap memiliki mutu produk yang baik. Hasil dari pembuatan karya seni dari limbah mebel ini berupa prototip produk souvenir kendaraan seperti mobil, vespa, motor, becak, tempat air mineral, tempat buah, asbak dan aneka wadah. Bentuk desain produknya sederhana namun menonjolkan keindahan alami dari bahan baku kayu. Usaha baru yang diprogram ini dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan memperbesar peluang melalui pengembangan usaha Khanifah, Fathoni dan Magdalena M, 2018, terutama menjadi upaya dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan adanya limbah kayu. Produk kerajian memiliki nilai estetik dan fungsional sehingga menjadi nilai tambah dan diminati banyak orang. Kegunaannya pun bermacam-macam tergantung dari produk yang dihasilkan, jadi selain sebagai hiasan juga ada nilai guna produk. Karya seni kerajinan memiliki prospek ekonomi sebagai komoditas yang menghasilkan uang. Keunggulan pada beberapa produk seni kerajinan yaitu memiliki fungsi ganda yaitu sebagai hiasan sekaligus berfungsi secara fisik, sehingga konsumen tidak hanya membeli keindahan namun juga membeli kemanfaatan fungsi fisiknya seperti produk-produk yang dihasilkan dalam penciptaan seni Raharjo, 2011. Limbah kayu merupakan kayu sisa potongan dalam berbagai bentuk dan ukuran yang tidak dapat menghasilkan produk bernilai tinggi dari segi ekonomi Ratniarsih dan Santoso, 2013 dengan tingkat teknologi pengolahan tertentu yang digunakan, dalam hal ini yaitu teknologi dari usaha pengolahan kayu. Limbah kayu yang digunakan untuk bahan souvenir yaitu potongan kayu dan serbuk kayu. Serbuk kayu dihasilkan dari sisa pemotongan kayu ataupun sisa dari penghalusan kayu dari usaha mebel Rani, 2016. Pemanfaatan limbah kayu mebel untuk pembuatan seni kerajinan berupa souvenir merupakan usaha kreatif dalam memanfaatkan limbah potongan kayu. Pemanfaatan limbah ini dapat meminimalisir bahan sisa yang terbuang dan menjadi peluang tambahan penghasilan baru. Nilai ekonomi dari limbah kayu Dewanti, Guniarti, Sulistyono, A., Koentjoro, Y., Liliek. 120 ~ 41 2021, pp. 118-127 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense yang biasanya hanya dibuang menjadi meningkat. Limbah kayu sisa produksi jika dikelola dengan baik akan memiliki nilai jual yang tinggi dan prospek bisnis baru yang menjanjikan Budyawati dan Finali, 2018. Ditinjau dari sisi estetika dan kreativitas akan tercipta karya seni kerajinan souvenir yang bermula dari gagasan untuk meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi limbah kayu mebel di Desa Widodaren yang jumlahnya cukup banyak. Sisa kayu yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya menjadi limbah, namun dengan memunculkan gagasan baru dapat ditemukan beberapa alternatif baru dalam pemanfaatan limbah mebel tersebut Eskak, 2016. Permasalahan limbah mebel yang cukup melimpah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaaatkannya menjadi berbagai produk kerajinan. Apabila dilakukan pemanfaatan limbah kayu sebagai material produk maka dapat memperoleh nilai tambah dan nilai ekonomis Utomo, Suyasa dan Haryanto, 2018. Berkaitan dengan program pengabdian ini adalah bagaimana gagasan dari pengrajin dalam menggunakan pengetahuan dan teknologi untuk memanfaatkan limbah kayu mebel untuk menjadi karya seni kerajinan sekaligus menjadi sarana pemberdayaan masyarakat Desa Widodaren lebih sejahtera. Karya seni kerajinan yang dihasilkan tetap artistik dan berkualitas bagus walaupun berasal dari bahan limbah kayu mebel. Semakin menyusutnya sumber daya alam, maka perlu memanfaatkan berbagai bahan yang ada termasuk bahan limbah yang diolah dan dikreasikan menjadi karya yang berkualitas yang tidak kalah dari yang diolah dengan bahan bagu. Pengolahan limbah tersebut tetap memperhatikan standar kesehatan dan mutu produk yang akan dihasilkan, sehingga bahan baku yang berasal dari limbah mebel tidak menurunkan kualitas dari souvenir. Standar mutu produk dijaga dengan baik demi kepuasan konsumen. Proses pengerjaan produk kerajinan berbahan baku limbah kayu sebagian besar secara manual dengan tangan Waisnawa et al., 2016. Tahapan prosesnya meliputi pembuatan pola pada bahan, pemotongan dan pembentukan desain sesuai pola, lalu perakitan dan pengecatan. Manfaat bagi masyarakat kelompok pengerajin limbah meubel di Desa Widodaren adalah memperoleh manfaat dalam pendampingan dan pengembangan kelembagaan dan usaha, peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, pengenalan proses produksi yang lebih efisien, serta pengembangan pemasaran produksi yang lebih luas dan lebih terjamin. Manfaat bagi masyarakat desa secara umum diharapkan juga akan memperoleh manfaat dengan adanya peningkatan pendapatan, peningkatan peluang usaha, mengurangi pengangguran pada usai produktif serta mengurangi kemungkinan dampak negatif perkembangan kawasan hutan rakyat, disamping manfaat untuk kegiatan pengelolaan dan pelestarian lingkungan. Desa Widodaren adalah sebuah desa yang terletak antara Surabaya-Ngawi dengan jarak sekitar 200 km dari Surabaya atau 30 km dari kota Ngawi. Jumlah penduduk Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Pengembangan dan peningkatan kualitas usaha kerajinan berbasis limbah kayu jati Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat JIPEMAS ~ 121 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense Ngawi Tahun 2014 sebanyak jiwa. Batas wilayah di sisi utara dengan Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar, di sisi timur dengan Desa Karang Banyu, di sisi selatan dengan Desa Walikukun dan di sisi barat dengan Desa Gendingan. Selain sektor pertanian, hasil dari hutan rakyat adalah tanaman jati sehingga banyak masyarakat yang mempunyai usaha industri perkayuan. Limbah kayu selama ini hanya dijadikan untuk kayu bakar. Permasalahan potensial terkait kepentingan perekonomian masyarakat dalam dikembangkannnya kawasan agroindustri di Kecamatan Widodaren, antara lain 1 kelompok usaha bidang industri pembuatan kayu dan industri souvenir belum terbentuk, 2 adanya potensi limbah kayu dengan jumlah cukup banyak yang dapat dimanfaatkan menjadi industri kreatif souvenir, 3 adanya potensi limbah bukan jati dapat dimanfaatkan untuk pembuatan baglog jamur tiram dan kumbung jamur tiram yang dapat didirikan dibawah tegakan hutan jati yang memenuhi kriteria untuk budidaya jamur tiram. Program pengabdian dilaksanakan oleh Tim IBW Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Soerja Ngawi, dan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Ngawi. Pertimbangan dalam menjalin kerjasama dengan Universitas Soerja Ngawi dilandasi karena Universitas Soerja Ngawi merupakan salah satu universitas swasta lokal bagus yang ada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Universitas Soerjo Ngawi terletak di dekat lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian sehingga akan memudahkan kordinasi dan pembinaan masyarakat sasaran. Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk pengembangan sumber daya alam antara lain sosialisasi program memanfaatkan limbah kayu untuk pembuatan souvenir disosialisasikan pada kelompok pengrajin kayu dan karang taruna. Limbah serutan kayu dapat dijadikan bahan media jamur tiram putih sehingga selain memanfaatkan limbah di sisi lain, meluasnya industri kayu di sepanjang Desa Widodaren dapat menekan angka pengangguran karena limbah yang dihasilkan industri mebel dalam bentuk bubuk gergaji dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan media tanam jamur dataran rendah dan pupuk organik. Industri mebel sudah dirintis sejak lama sebagai industri rumahan dan penggunaan limbah kayu jati yang dapat dibuat sebagai souvenir yang bisa menambah penghasilan warga. Pemanfaatan limbah dari kayu jati menjadi usaha dalam menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat berdasarkan RPJD 2015 sehingga hal ini menjadi harapan para petani dan warga di Kecamatan Widodaren. Salah satu harapan masyarakat terkait pengembangan kawasan yaitu perlu adanya pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dari sumber daya manusia di berbagai bidang sosial ekonomi. Program ini untuk pengembangan kawasan agroindustry, meningkatkan pendapatan masyarakat pengrajin kayu di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren dengan memanfaatkan limbah kerajinan kayu dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kerusakan lingkungan akibat melimpahnya limbah kerajinan kayu. Menurut Murphy et al. 2013 Industri furniture menggunakan kayu sebagai bahan bakunya dan sebagian bahan bakunya menjadi limbah selama proses produksi. Limbah kayu merupakan Dewanti, Guniarti, Sulistyono, A., Koentjoro, Y., Liliek. 122 ~ 41 2021, pp. 118-127 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense bahan yang tidak digunakan untuk produksi kayu. Limbah kayu ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis limbah kulit kayu, limbah kasar, dan limbah halus. Pembuangan limbah kayu ke lingkungan tanpa diolah akan menimbulkan pencemaran dan dapat menimbulkan banyak kerusakan baik ekonomi maupun lingkungan. Maka, pengolahan limbah kayu ini perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini, industri furnitur dapat menggunakan kembali dan mendaur ulang limbah kayu untuk dimanfaatkan sebagai souvenir. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan program pengabdian dibagi menjadi 4 tahap, antara lain 1 tahap persiapan dan sosialisasi program kepada warga sasaran, 2 pelatihan dan pendampingan program pengabdian, dan 3 monitoring dan evaluasi setelah kegiatan selesai dilakukan. 4 Pemasaran. Penyusunan rencana program kegiatan dilakukan bersama tim program pengabdian dan kelompok sasaran sehingga apa yang diharapkan sesuai keinginan. Objek kajian akan menjadi bahan bagi tim untuk menyusun asumsi, deskripsi dan kerangka tindakan. Objek kajian pada program ini yaitu masyarakat. Analisis kewirausahaan yang digunakan untuk menganalisa pemberdayaan masyarakat sektor informal dan pedesaan, antara lain 1. Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan menganalisis peluang usaha dan pemodalan, menumbuhkan minat dan semangat kewirausahaan, meningkatkan produktivitas usaha melalui inovasi, meningkatkan pertumbuhan usaha pengolahan limbah kayu, dan meningkatkan pemasaran melalui pameran produk. 2. Analisis pengembangan pasar Analisis pengembangan pasar dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan riset, seperti apa produk dagangan yang menjadi kebutuhan potensial saat ini dari masyarakat setempat, siapa orientasi target pasar yang diutamakan menengah ke atas atau menengah ke bawah, bagaimana karakter khas target pasar konsumen, apa yang menjadi keistimewaan produk dagangan yang tersedia, sejauh mana efektifitas kegiatan pemasaran dan promosi usaha, dan menganalisa SWOT kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. 3. Pengembangan proses produksi Langkah-langkah dalam pengembangan proses produksi yaitu penyediaan alat produksi pertanian dan industri kerajinan yang sudah direncanakan, serta penyediaan bahan, baik itu berupa bahan budidaya atau supply. 4. Target Luaran Target luaran yang didapat dari setiap program secara detail terurai dalam Tabel 1. Pengembangan dan peningkatan kualitas usaha kerajinan berbasis limbah kayu jati Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat JIPEMAS ~ 123 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense Tabel 1. Target Luaran Program Aksi Pengembangan usaha kerajinan souvenir dari limbah mebel di Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren Pelatihan dan pendampingan pembuatan souvenir dari limbah kayu Studi banding ke tempat sentra souvenir di Cepu. Meningkatnya jumlah pengrajin pengolah limbah kayu Pemasaran dan pembuatan brosur Mengikuti berbagai macam pameran produk unggulan Pembuatan brosur untuk pemasaran Peningkatan hasil penjualan produk olahan limbah kayu melalui kegiatan pameran, promosi serta penjualan langsung ke sentra pengrajin HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengembangan Usaha Kerajinan Souvenir Pengembangan usaha kerajinan souvenir dari limbah mebel yang ada di Desa Widodaren diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat yang umumnya menjadi pekerja di usaha mebeldan pengrajin dari limbah kayu mebel juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan karena sejalan dengan tema kecamatan Widodaren sebagai sentra industri menengah kayu mebel dan diharapkan dapat memperbaiki permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dengan adanya limbah kayu mebel yang cukup banyak tetapi masih memiliki nilai tinggi karena berupa kayu jati. Selama ini limbah kayu jati tersebut sebagian besar di jual kepada pembeli yang digunakan sebagai kayu bakar. Kegiatan sosialisasi bertujuan membuka wawasan masyarakat tentang pemanfaatan limbah kayu mebel yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau dijual kepada pembeli dengan nilai yang cukup rendah. Tim pelaksana IBW berupaya memberikan masukan mengenai alternatif pemanfaatan limbah mebel yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan sekaligus menjaga pelestarian lingkungan. Sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menjadi calon pengrajin souvenir sebagai usaha sampingan untuk memanfaatkan limbah mebel yang ketersediaannya melimpah di desa tersebut. Sosialisasi program diakhiri dengan koordinasi dan pembentukan kelompok pengrajin souvenir limbah mebel Desa Widodaren. Kelompok ini menghimpun 10 anggota untuk dilatih menjadi pengrajin. Kelompok pengrajin kayu Desa Widodaren diketuai oleh bapak Murjito. Tim pelaksana program pengabdian memberikan peralatan kepada kelompok pengrajin berupa satu unit peralatan pembuat souvenir dari bahan kayu untuk lebih menggiatkan dan meningkatkan minat dalam usaha pengrajin limbah kayu jati. Dewanti, Guniarti, Sulistyono, A., Koentjoro, Y., Liliek. 124 ~ 41 2021, pp. 118-127 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense Gambar 1. Sosialisasi program pelatihan pembuatan souvenir Gambar 2. Praktek pembuatan souvenir Kegiatan studi banding ke Cepu yang merupakan daerah sentra pembuatan souvenir dari sisa-sisa limbah kayu jati. Studi banding diikuti oleh 5 orang peserta dari Desa Widodaren. Pelaksanaan studi banding disertai juga dengan penyerahan alat kepada kelompok pengrajin souvenir kayu Desa Widodaren. Untuk meningkatkan kemampuan pengerajin limbah mebel desa Widodaren maka produk yang dihasilkan harus memiliki estetika serta sentuhan seni yang tinggi sehingga mempunyai nilai yang tinggi dipasaran dan dapat diterima oleh pasar. Selama ini pengusaha mebel desa Widodaren memposisikan bahwa limbah dari produk mebel tidak mempunyai nilai jual dan pesimis dengan karya yang dihasilkan dan hanya diukur berdasarkan harga semata, sehingga tidak bisa berkembang dan menarik pembeli. Untuk dapat bersaing dengan kompetitor maka pengusaha mebel desa Widodaren harus berani mengambil segmen yang berbeda yaitu dengan membuat desain produk yang mempunyai keunikan serta sentuhan seni yang tinggi dan menarik yang tidak dimiliki oleh usaha yang sejenis. Untuk meningkatkan kemampuan pengerajin limbah mebel dalam membuat desain harus diberikan pemahaman tentang desain. Untuk meningkatkan ispirasi pengerajin mebel dalam memahami desain produk maka diberikan pelatihan dalam hal perkembangan produk kompetitor sehingga dapat Pengembangan dan peningkatan kualitas usaha kerajinan berbasis limbah kayu jati Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat JIPEMAS ~ 125 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense megetahui trend terbaru produk yang dihasilkan kompetitor, hal ini penting untuk diketahui pengerajin mebel sehingga mempunyai pengetahuan tentang produk yang diinginkan oleh pasar dan dapat mengetahui posisi produknya bila dibandingkan dengan kompetitor. Gambar 3. Penyerahan alat pembuat souvenir pada kelompok pengrajin Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren 2. Pemasaran produk limbah kayu mebel Tahapan lanjutan dari program pengembangan usaha kerajinan souvenir yaitu pemasaran produknya. Pemasaran ini menjadi bagian terpenting bagi pelaku usaha dalam menjalankan bisnis untuk mendapatkan pemasukan. Hasil kerajinan souvenir limbah kayu Desa Widodaren dibranding dengan nama Sita Collection. Pemasaran dibantu oleh tim kegiatan pengabdian dengan mengikutsertakan souvenir yang sudah dibuat ke berbagai macam pameran produk unggulan dengan tujuan untuk mengenalkan kerajinan daerah Widodaren ke berbagai kalangan. Kegiatan pameran selama pelaksanaan IbW dilaksanakan dua kali yaitu pada tingkat Kecamatan Widodaren dan tingkat Kabupaten Ngawi. Pada tingkat Kecamatan Widodaren pameran diikuti oleh berbagai kelompok kegiatan dari desa-desa dan sekolah-sekolah diwilayah kecamatan Widodaren. Pameran souvenir dari limbah kayu yang dilaksanakan sangat menarik minat terutama para siswa-siswa sekolah sehingga mengenalkan kepada generasi muda untuk memanfaatkan limbah yang terbuang mempunyai nilai ekonomis dan tidak merusak lingkungan. Pada pelaksanaan pameran ke dua dilaksanakan di tingkat Kabupaten yang diikuti oleh dari berbagai instansi daerah se Jawa Timur. Pameran tingkat Kabupaten merupakan ajang promosi dan pemasaran yang tepat karena pengunjung dari berbagai daerah bahkan sampai dari luar Jawa Timur. Pesanan produk souvenir meningkat pada saat pameran tingkat Kabupaten Ngawi. Langkah lain untuk pengenalan produk yaitu dengan dibuatnya brosur. Dewanti, Guniarti, Sulistyono, A., Koentjoro, Y., Liliek. 126 ~ 41 2021, pp. 118-127 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense Gambar 4. Pameran souvenir oleh tim pengrajin souvenir Sita Collectionpada tingkat Kecamatan Widodaren dan Kabupaten Ngawi Gambar 5. Brosur Sita Collection KESIMPULAN Pembuatan souvenir dari limbah kayu mebel pada Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi dapat menyelesaikan permasalahan pemanfaatan banyaknya limbah kayu mebel dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Widodaren. Hasil pemantauan kegiatan yang telah dilakukan oleh tim program pengabdian di wilayah Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengembangan pemanfaatan limbah mebel sangat tinggi, sehingga dapat terbentuk kelompok pengrajin souvenir. Tokoh masyarakat, perangkat desa dan kecamatan turut mendukung kesuksesan program pengabdian ini karena sejalan dengan program desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini terlihat dari peran Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi selama proses persiapan dan koordinasi yang selalu mendapat perhatian. Pimpinan Badan Ketahanan Pangan, Kabupaten Ngawi juga mendukung program pengabdian dan menilai program ini dapat memberikan dampak positif yaitu mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan warga dan mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah mebel. Pengembangan dan peningkatan kualitas usaha kerajinan berbasis limbah kayu jati Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat JIPEMAS ~ 127 Creative Commons Attributions-Share Artike International LIcense UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah mendanai program pengabdian Iptek Bagi Wilayah yang diusulkan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi, Badan Ketahanan Pangan, dan UPN Veteran Jawa Timur dengan Universitas Soerja Ngawi sebagai Perguruan Tinggi mitra yang telah mendukung pelaksanaan program ini. DAFTAR RUJUKAN Budyawati, Il. P. I., & Finali, Z. 2018. Pemanfaatan Limbah Produksi Mebel Menjadi Alat Permainan Edukatif Dengan Pemasaran Berbasis Website di Desa Kemuning Lor Jember Tahun 2017. E-Journal Warta Pengabdian, 114, 177β185. Eskak, E. 2013. Potensi Seni Kriya Istimewa Dalam Pameran βNegari Ngayogyakarta Hadiningrat 2012.β Corak, 12, 133β142. Eskak, E. 2016. Pemanfaatan Limbah Ranting Kayu Manis Cinnamomun Burmanii untuk Penciptaan Seni Kerajinan dengan Teknik Laminasi. Dinamika Kerajinan Dan Batik Majalah Ilmiah, 312, 65. Khanifah, U., Fathoni, A., & Magdalena M, M. 2018. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Pengerajin Mebel Limbah Kayu Dengan Analisa SWOT EFAS-IFAS Studi kasus Pengrajin Mebel Limbah Kayu Desa Kangkung, Kec. Mranggen, Kab. Demak. Journal of Management, 4, 1β22. Murphy, J. ., Smith, P. M., & Wiedenbeck, J. 2013. Wood residue utilization in Pennsylvania 1988 vs. 2003 [2007]. AGRIS, 574, 101β106. Raharjo, T. 2011. Seni Kriya dan Seni Kerajinan Otok Herum Marwoto ed.; Pertama. Percetakan kanisius. Rani, H. 2016. Pengolahan Serbuk Kayu Menjadi Bahan Mebel. Jurnal Proporsi, 21, 1β12. Ratniarsih, I., & Santoso, N. A. 2013. Pemanfaatan limbah potongan kayu jati untuk penyekat ruang non permanen. Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS, 128β134. Utomo, T. P., Suyasa, I. N., & Haryanto, E. S. 2018. Pengembangan Desain Produk Kerajinan Berbahan Limbah Kayu di Klaten. Abdi Seni, 91, 37β42. Waisnawa, I. G. N. S., Sudana, I. M., & Swaputra, I. B. 2016. Kerajinan Berbahan Limbah Kayu Driftwood dan Evaluasi Tata Letak Fasilitas Kerja. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS, 21, 21β28. Bambang SulistyonoArief Iman SantosoEmi WidiyantiProses produksi kerajinan kayu untuk furniture interior banyak menyisakan limbah kayu, di mana sisa-sisa potongan kayu merupakan potongan kayu yang memiliki harga jual tinggi dan jika diolah dengan sentuhan seni akan menjadi produk unik yang bernilai ekonomis tinggi. Desa Serenan merupakan desa sentra mebel dan ukiran yang kaya akan potensi sumber daya untuk menghasilkan produk-produk yang bernilai seni tinggi dan ekonomis. Melihat potensi tersebut, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, meningkatkan kualitas dan ragam profil, mengolah limbah kayu menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dan memperluas pemasaran melalui website. Untuk mencapai tujuan, dilakukan kegiatan pemberdayaan melalui introduksi mesin planer dan router, kegiatan pelatihan desain, produksi dan finishing dan pembangunan website pemasaran Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produk, terolahnya limbah kayu menjadi produk bernilai ekonomi, serta semakin luasnya pemasaran. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi bagi mitra untuk terus meningkatkan daya saing produk dan terus memanfaatkan limbah yang ada menjadi produk yang bernilai tinggi. Edi EskakABSTRAKLimbah ranting kayu manis Cinnamomum burmanii merupakan sisa kayu yang tidak ikut dikupas untuk diambil kulitnya sebagai bahan rempah-rempah. Limbah ranting ini jumlahnya cukup banyak pada saat panen kulit kayu manis. Pada saat ini limbah tersebut hanya dibuang ataupun dibakar. Penciptaan seni ini bertujuan untuk memanfaatan limbah ranting kayu manis tersebut menjadi aneka produk seni kerajinan. Metode yang digunakan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan karya. Hasilnya berupa prototip produk kerajinan dengan teknik laminasi yaitu berupa tatakan saji tatakan gelas, mangkuk, dan piring, pigura foto, dan aneka wadah. Metode dan prototip produknya dapat dijadikan model untuk pemberdayaan industri kreatif masyarakat daerah penghasil kayu manis. Dari penciptaan seni ini dapat disimpulkan bahwa limbah ranting kayu manis bisa ditingkatkan kemanfaatan dan nilai ekonomisnya menjadi lebih tinggi dengan mengreasikannya menjadi aneka produk seni kerajinan dengan aplikasi teknik laminasi. Teknik laminasi dipilih untuk mengolah limbah ranting yang berukuran kecil agar dapat menjadi aneka produk dengan ukuran variatif yang lebih besar. Keunggulan kerajinan limbah ranting kayu manis ini adalah memiliki aroma harum alami kayu manis yang khas. Kata kunci limbah ranting, kayu manis, seni kerajinan, teknik laminasiABSTRACTWaste of cinnamon twig Cinnamomum burmanii is the rest of the wood unpeeled for its pelt as a spice. These twigswaste are quite a lot at the time of harvesting cinnamon bark. At this time the waste is simply dumped or burned as trash. The creation of art aims to utilize waste into cinnamon twig art craft products. The method used is the exploration, design, and realization of the work. The result is a prototype craft products with lamination techniques those are food placemat coasters, bowls, and plates, picture frames, and various containers. Method and prototype products can be used as a model for community empowerment creative industries producing regions cinnamon. From this creation of art can be concluded that the waste of cinnamon twigs can be improved from their sefulness and economic values to become higher than before by creating them into some varieties of craft products applied with lamination technique. Lamination technique chosen to treat small twigs waste to make into some product varieties with the larger varied sizes. The eminence of the waste of cinnamon twigs are those have sweet natural distinctive aroma of cinnamon twigs waste twigs, cinnamon, arts crafts, lamination techniques Edi EskakArts Festival Negari Ngayogyakarta Hadiningrat 2012 undertaken in order to commemorate the first century of Hamengku Buwono IX as well as 2,5 century of Ngayogyakarta Hadiningrat, featuring the character or the privilege of Yogyakarta through works of art by artists with no exit from the corridors of copyrighted artistic distinctiveness. The works on display most of the particular character, specific and have their own specialty. Privileges of Yogyakarta with its dynamic, multicultural, and tolerant of the works reflected on display in the various mediums of expression and creation. A wide assortment of works of art displayed expression of both the traditional, conventional and non conventional, such as painting, graphics, sculpture, video, film, animation, installation, performance art, digital prints, puppets, mixed media and others. Not to mention that the exhibition has a variety of craft works of art, such as the art which haselements of craftmanship. The uncommon art that relies on creativity ideas and handskills in this exhibition appear surprisingly with exceptional works that have creative potential prospective. These young artists, among other craft; Karyadi, Fitriasih Pudyo Atmaningrum, I Gde Suryawan, and I Gusti Ngurah Edi potential, arts crafts, specialty, and Negari Ngayogyakarta Hadiningrat Paul M. SmithWood residues produced by the roundwood processing industry have been utilized heavily for both energy and non-energy purposes. The last comprehensive study of Pennsylvania's roundwood processors was conducted in 1988 by Wharton and Bearer 1994, who found that firms utilized and/or disposed of 120 million cubic feet mmft3 of residues produced from a total roundwood volume of billion board feet BBF. Data collected from a mail survey of all identified roundwood purchasers in Pennsylvania in 2003 n = 334 indicated that roundwood purchase volume decreased slightly to BBF with 94 mmft3 of accumulated residues that were utilized and/or disposed of as waste. Roundwood purchasers include any Pennsylvania firm that bought roundwood sawlogs, veneer logs, and pulpwood from Pennsylvania and adjoining states in 2003. This total volume of residues consisted of 20 percent bark, 45 percent coarse, and 35 percent fine residues in 2003. The specific end uses for these three residue types changed dramatically over the 15-year span 1988 to 2003 with overall residential fuel use declining and uses for pulp and fiber composites, industrial fuels, and agricultural/horticultural products increasing. Pennsylvania's roundwood purchasers utilized 99 percent of their accumulated mill residues in 2003, a 6 percent increase from the overall percent utilized in Limbah Produksi Mebel Menjadi Alat Permainan Edukatif Dengan Pemasaran Berbasis Website di Desa Kemuning Lor Jember TahunIl P I BudyawatiZ FinaliBudyawati, Il. P. I., & Finali, Z. 2018. Pemanfaatan Limbah Produksi Mebel Menjadi Alat Permainan Edukatif Dengan Pemasaran Berbasis Website di Desa Kemuning Lor Jember Tahun 2017. E-Journal Warta Pengabdian, 114, 177-185. KhanifahA FathoniM MagdalenaKhanifah, U., Fathoni, A., & Magdalena M, M. 2018. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Pengerajin Mebel Limbah Kayu Dengan Analisa SWOT EFAS-IFAS Studi kasus Pengrajin Mebel Limbah Kayu Desa Kangkung, Kec. Mranggen, Kab. Demak. Journal of Management, 4, 1-22. RaniRani, H. 2016. Pengolahan Serbuk Kayu Menjadi Bahan Mebel. Jurnal Proporsi, 21, 1-12. limbah potongan kayu jati untuk penyekat ruang non permanenI RatniarsihN A SantosoRatniarsih, I., & Santoso, N. A. 2013. Pemanfaatan limbah potongan kayu jati untuk penyekat ruang non permanen. Simposium Nasional RAPI XII -2013 FT UMS, 128-134. P UtomoI N SuyasaE S HaryantoUtomo, T. P., Suyasa, I. N., & Haryanto, E. S. 2018. Pengembangan Desain Produk Kerajinan Berbahan Limbah Kayu di Klaten. Abdi Seni, 91, 37-42. Berbahan Limbah Kayu Driftwood dan Evaluasi Tata Letak Fasilitas KerjaI G N S WaisnawaI M SudanaI B SwaputraWaisnawa, I. G. N. S., Sudana, I. M., & Swaputra, I. B. 2016. Kerajinan Berbahan Limbah Kayu Driftwood dan Evaluasi Tata Letak Fasilitas Kerja. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS, 21, 21-28. Namuncukup melihat proses produksi yang dilakukannya, yaitu peh menjadi bahan jadi yang siap digunakan oleh konsumen. Perusahaan manufaktur memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan kita. Karena adanya perusahaan manufaktur, kita bisa memanfaatkan bahan mentah yang semula tidak dapat digunakan menjadi barang jadi yang dapat dimanfaatkan.
Demikianpula pada penggunaan bahan pembantu untuk produk tempe dan tahu. Pada pembuatan tempe diketahui menggunakan bahan pembatu seperti ragi, daun pisang dan plastik. Pada kebanyakan industri tempe menggunakan ragi yang dibuat sendiri secara tradisional, namun ada pula industri yang menggunakan ragi instan yang dapat dibeli di pasar.
Danmerupakan kerajinan tangan yang cukup bernilai tinggi.Dan merupakan bahan yang susah di uraikan oleh tanah.Anda dapat membuat kerajinan dari barang bekas dengan bahan utamanya CD. Kepingan CD dapat anda menempelkanya pada benda yang di gunakan sehari-hari seperti topi dan alat musik contohnya gitar.Anda dapat membuat kerajinan tangan dari
Ht2k.