- Kegunaan siwak telah banyak diketahui, terutama untuk masyarakat muslim. Siwak atau Miswak adalah tongkat pengunyah tradisional yang dibuat dari akar, ranting, dan batang berbagai telah digunakan sebagai metode alami untuk pembersihan gigi di banyak bagian dunia selama ribuan dalam bahasa Arab berarti "tongkat pembersih gigi". Hal ini mewakili tongkat berbentuk pensil dari tanaman tertentu, panjang 15-20 cm dengan diameter 1-1,5 cm, yang dikunyah di satu ujung sampai berbentuk serupa kuas. Siwak populer digunakan di Pakistan, India, dan sebagian besar negara-negara Arab, serta negara-negara Afrika Nabi Muhammad SAW kerap menggunkan miswak. Ia bahkan menyarankan umatnya untuk menggunakan miswak pada setiap mereka besar siwak terbuat dari Arak Salvadora persica, pohon yang kemudian juga dikenal sebagai "pohon sikat gigi". Namun, siwak juga bisa dibuat dari batang dari semak pohon lokal lainnya seperti jeruk, jeruk nipis, dan Mimba juga dapat digunakan sebagai alat bantu pembersihan Direct mengatakan, secara teknis miswak terdiri dari dua pegangan dasar yaitu pegangan-pena pegangan tiga jari dan pegangan tangan pegangan lima jari. Pegangan ini berguna untuk memastikan gerakan yang kuat tetapi terkendali dari ujung kuas siwak dalam rongga mulut, sehingga setiap area mulut tercapai dengan relatif mudah dan nyaman. Teknik dasar yang digunakan untuk menghilangkan plak secara mekanis mirip dengan sikat gigi dan tongkat pengunyah, yaitu menyikat vertikal dan horizontal. Bedasarkan kandungannya, siwak mengandung banyak manfaat. Misalnya silika yang bertindak sebagai bahan abrasif dapat menghilangkan noda dan endapan dari permukaan gigi. Sodium bikarbonat memiliki efek abrasif untuk menghilangkan bakteri. Asam tanin memiliki efek astringen pada selaput lendir dan terbukti anti-plak dan anti-gingivitis yang siwak juga menghambat pembentukan plak gigi secara kimia dan juga memberikan efek antimikroba terhadap banyak mikroorganisme. Kemudian, ekstrak siwak memiliki efek penghambat pertumbuhan pada beberapa meskipun siwak banyak memberi manfaat kebersihan, bulu-bulu siwak terletak di sumbu panjang tongkat, sedangkan sikat gigi ditempatkan tegak lurus dengan gagang. Dengan demikian, sulit untuk mencapai permukaan bahasa lain terkait dengan kebiasaan penggunaan siwak untuk waktu yang lama adalah pengguna tongkat mengunyah dapat menggosok gigi anterior secara berlebihan, yang terletak di area utama, tetapi tidak menjangkau gigi orang mungkin masih menggunakannya karena khasiat yang mereka dapatkan. Lalu apa bedanya siwak dan sikat gigi umum?Sikat gigi Bristle, yang merupakan sikat gigi yang paling umum dan banyak digunakan untuk kebersihan mulut, pertama kali dipatenkan di Amerika pada tahun 1887 dan sejak itu mengalami sedikit penelitian di NCBI menemukan kemanjuran siwak lebih unggul dari penggunaan sikat gigi. Penggunaa penggunaan miswak dikaitkan dengan pengurangan signifikan plak gigi dan gingivitis bersama dengan efek kebersihan peneliti menyarankan penggunaan siwak 5 kali sehari mungkin menawarkan alternatif yang cocok untuk menyikat gigi dalam mengurangi plak dan radang dan rekan-rekannya melakukan penelitian terhadap 213 pria, berusia 20 hingga 65 tahun, untuk mengevaluasi status periodontal pengguna siwak dan sikat gigi. Mereka melaporkan, status periodontal pengguna siwak lebih baik daripada sikat juga dinilai lebih efektif daripada menggunakan sikat gigi untuk mengurangi plak dan radang gusi pada sampel pria Arab miswak dan sikat gigi memiliki fungsi yang serupa, keduanya berbeda dalam desainnya. Tidak seperti sikat gigi konvensional, bulu Miswak terletak pada sumbu yang sama panjang dengan pegangannya. Akibatnya, permukaan wajah gigi dapat lebih mudah dijangkau daripada permukaan lingual atau ruang interdental. Angulasi pada sikat gigi memungkinkannya beradaptasi lebih mudah dengan permukaan gigi distal, terutama pada gigi dari sekian manfaatnya tongkat mengunyah miswak telah dikaitkan dengan tingginya tingkat resesi gingiva dan keausan gigi. Penggunaan miswak juga berkorelasi dengan tingkat keausan gigi yang tinggi. Tetapi efek samping tersebut tetap tidak menghalangi praktik kebersihan mulut tradisional ini. - Gaya Hidup Penulis FebriansyahEditor Yulaika Ramadhani
SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 2, Juli 2016 198 PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN ARGASARI KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG. Acep Roni Hamdani, M.Pd1 Dwi Meilani Emaningrum, S.Pd2 Mahasiswa Pascasarjana UPI1 Guru SDN Genggam sikat gigi Anda dengan menempatkan sudut kepala sikat agak miring dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Jadi, Anda tidak menempelkan keseluruhan permukaan bulu sikat pada permukaan gigi. 2. Langkah kedua Anda bisa mulai menyikat dari gigi depan atau gigi geraham pada salah satu sisi mulut. Sikatlah gigi Anda dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama 20 detik untuk setiap bagian. Teknik ini bertujuan supaya bulu sikat dapat mengeluarkan plak yang menyelip pada batas gusi. Selama menyikat gigi, pastikan Anda tetap menjaga posisi bulu sikat sedikit miring membentuk sudut 45 derajat. 3. Langkah ketiga Sikatlah gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, yaitu bagian gigi yang dekat dengan pipi dan lidah, dengan gerakan maju mundur secara perlahan. Setelah bagian atas dalam tersikat, kemudian sikatlah bagian bawahnya. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat sehingga plak atau sisa makanan yang menempel pada gigi bisa hilang. 4. Langkah keempat Untuk membersihkan permukaan dalam barisan gigi depan, Anda harus memegang sikat gigi secara vertikal. Gunakan ujung kepala sikat gigi, lalu sikat dengan gerakan ke atas dan bawah, dari tepi gusi sampai atas gigi. 5. Langkah kelima Cara menyikat gigi yang benar selanjutnya sama dengan langkah keempat. Arahkan sikat gigi agak tegak untuk membersihkan gigi depan bagian bawah. Gerakkan sikat ke atas dan ke bawah pelan-pelan, lalu ulangi gerakan ini sebanyak 2–3 kali. 6. Langkah keenam Mengacu laman Canadian Dental Association, menyikat gigi dengan pola yang sama berulang kali bisa membuat bagian lain yang tidak biasa dilewati jadi terabaikan. Oleh karena itu, Anda bisa mengubah pola menyikat gigi yang biasanya. Namun, pastikan Anda tetap gosok gigi dengan cara dan gerakan yang benar. Dibutuhkan waktu sekitar 2–3 menit untuk menyikat seluruh bagian gigi Anda. Setelah semua gigi tersikat, bilas mulut dan sikat gigi Anda sampai bersih. Supaya lebih jelas, Anda juga bisa mencontoh cara menyikat gigi yang baik dan benar dengan menonton video berikut. Bagaimana mengetahui gigi sudah bersih setelah disikat? Cara termudah untuk tahu apakah gigi Anda sudah bersih atau belum yakni dengan merabanya menggunakan lidah. Bila permukaan gigi terasa halus, artinya gigi Anda sudah bersih. Namun, jika permukaannya masih terasa kasar, itu berarti masih ada sisa plak yang menempel pada gigi Anda. Maka dari itu, pastikan Anda menerapkan cara gosok gigi yang benar. Selain itu, pastikan pula bahwa seluruh permukaan gigi sudah Anda sikat semua, ya! Bersihkan lidah setelah menyikat gigi Setelah menyikat gigi dengan cara yang benar, jangan lupa untuk membersihkan lidah. Membersihkan lidah penting dilakukan untuk menghilangkan bakteri penyebab bau mulut. Anda bisa menggunakan karet pembersih lidah yang terdapat di belakang sikat gigi atau alat khusus pembersih lidah tongue scraper yang sudah banyak dijual di pasaran. Sikatlah lidah dari pangkal lidah yang paling dalam dan tarik perlahan ke depan dalam satu gerakan. Jangan lupa bersihkan juga bagian samping lidah dengan cara yang sama Ulangi cara ini sebanyak 2–3 kali atau sampai Anda merasa lidah benar-benar bersih. Terakhir, berkumurlah dengan air bersih. Anda juga bisa berkumur dengan obat kumur untuk mengoptimalkan kebersihan gigi dan mulut. Membersihkan lidah idealnya dilakukan setelah sikat gigi pada pagi dan malam hari. Bila Anda tak punya cukup waktu untuk melakukannya, cukup bersihkan lidah satu hari sekali pada pagi hari. Jangan menggosok gigi terlalu keras Beberapa orang mungkin merasa menyikat gigi keras-keras dan lebih lama membuat hasilnya lebih bersih. Apakah Anda salah satunya? Padahal, cara menyikat gigi seperti ini justru tidaklah benar. Menggosok gigi sangat kencang dan dalam waktu yang lama justru dapat merusak gigi secara permanen. Gesekan selama menyikat gigi juga dapat membuat jaringan gusi yang lunak mengalami stres berat dan terluka. Akibatnya, gusi bisa berdarah dan meradang. Di samping itu, gesekan yang terlalu kencang juga dapat mengikis lapisan enamel gigi. Menipisnya lapisan enamel gigi merupakan asal mula dari gigi ngilu dan sensitif. Meski disarankan menyikat gigi setiap hari, Anda tidak dianjurkan melakukannya lebih dari tiga kali dalam sehari. Para ahli sepakat bahwa menyikat gigi dua kali sehari pada pagi dan malam hari sudah cukup membantu dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Cara menggososk gigi yang benar Genggam sikat gigi dengan sudut 45 derajat. Sikat gigi dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah. Gunakan sikat gigi secara vertikal untuk membersihkan bagian dalam gigi depan.Ada tips memilih sikat gigi yang perlu Anda perhatikan. Pasalnya, pemilihan sikat gigi tidak boleh sembarangan agar fungsinya dalam membersihkan gigi dapat maksimal. Salah pilih sikat gigi justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Saat ini, ada beragam variasi bentuk dan merek sikat gigi yang tersedia di pasaran. Namun, terlepas dari aneka ragam sikat gigi yang ada, Anda harus mengutamakan sikat gigi yang bisa bekerja dengan optimal dan paling nyaman untuk Anda. Tips Memilih Sikat Gigi yang Tepat Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih sikat gigi yang tepat. Ukuran sikat gigi Pilihlah kepala sikat dengan ujung mengecil, sehingga mampu menjangkau seluruh permukaan gigi hingga ke bagian paling ujung. Pegangan sikat gigi juga sebaiknya cukup panjang agar memudahkan Anda untuk menggenggam dan menggerakkan sikat. Pilih juga sikat gigi yang ukurannya sesuai dengan ukuran mulut Anda. Sikat gigi yang terlalu kecil bisa membuat Anda kesulitan menyikat seluruh gigi dan menghabiskan lebih banyak waktu. Sementara itu, sikat gigi yang terlalu besar di mulut bisa melukai gusi. Jenis bulu sikat Untuk memilih jenis bulu sikat sebenarnya perlu disesuaikan dengan seberapa kuat Anda menyikat gigi serta kekuatan gigi dan gusi. Biasanya, pada label sikat gigi sering tertulis berbagai keterangan untuk menjelaskan kelembutan sikat gigi, misalnya soft, medium, atau hard. Jika Anda memiliki gigi yang sensitif atau gusi yang mudah berdarah, pilihlah sikat gigi berbulu lembut soft. Jenis bulu sikat gigi ini sebenarnya lebih direkomendasikan karena risiko mengalami gusi terluka lebih kecil. Sementara itu, bulu sikat gigi yang sedang medium atau keras hard memang lebih efektif untuk membersihkan plak gigi. Namun, bulu sikat jenis ini dapat merusak gusi, akar gigi, bahkan lapisan pelindung gigi jika cara menyikat gigi Anda terlalu kuat. Sikat gigi elektrik Sikat gigi elektrik dapat menjadi pilihan sikat gigi yang tepat untuk kondisi tertentu, seperti pada penderita radang sendi atau lansia dengan kekakuan pada tangan, lengan, dan bahunya. Tidak hanya itu, sikat gigi bertenaga listrik ini juga cocok digunakan pada orang yang menggunakan kawat gigi. Hal ini karena sikat gigi jenis tersebut dapat lebih mudah membersihkan area gigi dan kawat. Meski harga sikat gigi elektrik cukup mahal dibandingkan sikat gigi manual, efektivitas kedua jenis sikat gigi ini tidak jauh berbeda selama Anda menyikat gigi dengan cara yang benar. Pasalnya, sikat gigi manual maupun elektrik sama-sama efektif dalam membersihkan plak pada gigi dan gusi. Tips Merawat Sikat Gigi Mengingat sikat gigi merupakan alat yang digunakan setiap hari, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk merawat sikat gigi agar tetap terjaga kebersihannya Cuci sikat gigi di bawah air keran untuk membersihkan sisa-sisa makanan atau sisa busa pasta gigi. Setelah digunakan, hindari menyimpan sikat gigi yang masih basah di dalam penutupnya. Tempatkan sikat gigi pada rak atau dalam cangkir terbuka, sehingga bulu sikatnya dapat mengering. Jangan lupa untuk memosisikan kepala sikat gigi di atas. Jangan meletakkan sikat gigi berdekatan dengan sikat gigi lain. Hindari meminjamkan atau meminjam sikat gigi ke orang lain karena berisiko menyebarkan bakteri dan virus penyebab infeksi. Rendam sikat gigi di dalam cairan pencuci mulut antibakteri setiap beberapa hari sekali untuk membunuh bakteri yang ada di bulu sikat gigi. Hindari merebus atau memanaskan sikat gigi untuk membunuh bakteri karena ini hanya akan merusak sikat gigi. Ganti sikat gigi 3–4 bulan sekali atau saat bulu sikatnya terlihat sudah tidak layak pakai. Sikat gigi memiliki peran yang besar dalam menjaga kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut. Tips memilih sikat gigi di atas penting untuk Anda terapkan, karena sikat gigi yang tidak tepat justru bisa melukai atau menambah masalah gigi dan gusi. Perhatikan juga cara merawatnya, karena sikat gigi yang tidak terawat tidak akan efektif dalam membersihkan gigi dan mulut. Selain itu, jangan lupa untuk memeriksakan gigi Anda ke dokter setidaknya 6 bulan sekali agar kesehatan gigi dan mulut selalu terjaga.OMmzAi.