Ternyata ada beberapa keistimewaan semut yang patut kita contoh dalam kehidupan kita. Sebagai bagian utama dari habitat di seluruh dunia, serangga kecil ini memiliki peran besar. Ukuran semut beragam, ada semut kecil yang hampir tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Ada juga yang berukuran besar. Di samping itu, warna dan bentuknya pun
Selalu ada keajaiban dari hal terkecil di dunia ini. Sebagai contoh, coba perhatikan semut. Serangga kecil yang sering ditemui di rumah itu menyimpan keunikan yang jarang diketahui oleh saja apa kamu tahu kekuatan semut itu berkali-kali lipat dari kekuatan manusia? Percayalah, ada banyak rahasia di balik kehidupan Koloni semut bisa lebih besar daripada peternakan semut ada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Yang terbesar atau bisa disebut sebagai super koloni bisa memuat 300 juta semut dan berukuran luar biasa besar, sampai sebesar satu bangunan. Super koloni ini pernah ditemukan di Jepang, Australia, Amerika dan Punya pekerjaan melihatnya dengan mata, semut-semut yang sosial tersebut tampak melakukan hal yang serupa. Faktanya satu koloni, terdapat beberapa jenis semut dan mereka melakukan tugasnya masing-masing. Ratu semut bertugas untuk bertelur, sedang semut pekerja punya tugas antara memberi makan larva, membuat kotoran koloni, menyimpan makanan atau mempertahankan Semut tidak punya yang tidak dimiliki semut ini tidak mengindikasikan mereka tidak bisa mendengar. Semut tetap bisa mendengar dengan cara merasakan getaran di tersebut ada di lutut dan kakinya. Sedangkan untuk antena dan bulu-bulu halus di sekitar tubuhnya, semut menggunakan itu untuk mencari Ada satu spesies semut yang semuanya semut pekerja adalah semut pejantan dan yang betina hanyalah satu dan akan menjadi ratu suatu saat ini. Namun spesies Mycocepurus smithii di Amerika berbeda. Semut-semut pekerjanya merupakan kloning dari sang ratu sehingga itu membuat semua semut dalam koloni adalah betina. Baca Juga 5 Spesies Semut yang Memiliki Bentuk Tak Lazim, Ada yang Transparan! 5. Semut bisa menjadi jamur yang mampu menginfeksi semut dan mengontrol tubuh mereka. Pada titik tertentu, jamur yang tumbuh di tubuh semut tersebut akan membuat sang semut meninggalkan koloninya, mencari daun, dan menggigitnya sampai mayat tersebut, jamur itu akan bertumbuh dan melepaskan sporanya untuk menginfeksi semut lain. Beberapa spesies semut belajar untuk mengenali masalah ini sehingga semut yang terinfeksi akan digiring keluar jauh oleh kawannya demi melindungi Semut dapat mengangkat bobot 10 hingga 50 kali berat kecilnya tubuh semut, otot-otot yang mereka miliki sampai lebih tebal daripada melebihi massa tubuhnya sendiri. Ini memungkinkan semut mengangkut objek yang berpuluh-puluh kali lipat lebih berat dan besar daripada Tidak semua semut punya satu jenis semut yang bernama semut tentara. Semut ini memiliki dua fase dalam kehidupannya nomaden dan fase nomaden, semut tentara akan berkeliling sepanjang hari dan menyerang koloni lain serta serangga yang mereka temukan untuk dijadikan makanan. Sedangkan dalam fase diam, mereka akan membentuk sarang beberapa waktu hanya demi ratunya yang Semut bisa ditemukan hampir di seluruh bagian bisa ditemukan di seluruh benua, terkecuali di antartika. Untuk kepulauan macam Greenland, mereka tidak punya semut endemik. Ada pun dikarenakan semut-semut itu terbawa dari luar ketika orang-orang melakukan kan? Di dalam tubuh yang kecil, terdapat jiwa yang besar, dan itu adalah semut. Kira-kira apa lagi yang bisa dipelajari dari semut? Baca Juga 5 Fakta Unik Semut Bulldog, Semut Paling Berbahaya di Dunia
Mudahmudahan, kisah kehidupan semut ini mampu diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat yang dimuliakan Allah s.w.t. Wallahua'lam. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad s.a.w berpesan, " sampaikanlah dariku walau satu ayat " dan " setiap kebaikan adalah sedekah.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tempekah kamu, bahwa semut dan rayap merupakan hewan yang disebutkan dalam Alquran? Yaitu dalam surah An-Naml dan Surah Saba'. Kedua hewan ini berhubungan dengan kisah Nabi Sulaiman dalam surah An-Naml ayat ke 18 yang menceritakan bahwa ketika rombongan prajurit Nabi Sulaiman sampai di lembah semut, seekor semut berkata "Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." Nabi Sulaiman yang mendengar perkataan semut itu tersenyum lalu tertawa. Photo by Egor Kamelev from Pexels Cerita tentang rayap dikisahkan dalam surah Saba' ayat ke 14. Ketika itu Nabi Sulaiman telah wafat di atas singgasana beliau. Namun tidak ada seorangpun dari golongan jin dan manusia mengetahui bahwasanya Nabi Sulaiman AS telah wafat sampai rayap memakan tongkat beliau dan menyebabkan nabi Sulaiman tersungkur dari tempat duduknya. Barulah diketahui bahwa Nabi Sulaiman dan rayap adalah hewan yang hidup berkelompok dan membangun koloni. Disetiap koloni terdapat raja dan ratu, para pekerja, dan para tentara. sejatinya semut dan rayap itu berbeda. Semut lebih dekat berkerabat dengan tawon dan lebah. Meskipun rayap sering disebut semut putih faktanya rayap berkerabat dengan spesies berbeda ini merupakan hewan sosial yang saling berinteraksi satu sama lain dan memiliki pekerjaan dan peran masing-masing. Raja dan ratu bertugas untuk meneruskan generasi. Para pekerja membuat tempat tinggal untuk koloni, merawat telur dan larva. Sementara sebagian pekerja dan tentara mencari makan hingga keluar sarang untuk menopang kehidupan semua koloni. Setiap anggota koloni bergantung satu dengan manusia berkaca pada dua spesies ini untuk hidup bersosial yang sesungguhnya. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari semut dan rayap. Hal pertama, sifat Ikhlas. Baik semut maupun rayap adalah hewan yang ikhlas menerima diri mereka, terlahir menjadi seorang raja atau ratu, pekerja atau tentara. Mereka menerima peran yang sudah diberikan dan menjalaninya dengan ikhlas. Kalau dipikir-pikir bagaimana jadinya jika Anda harus bertelur setiap hari, sepanjang hidup sampai mati. Atau bagaimana jadinya jika harus berkelana mencari makanan di luar sarang sambil bertaruh nyawa terinjak-injak dan di mangsa hewan besar. Atau bagaimana jadinya seumur hidup harus menggali tanah untuk membuat sarang yang nyaman bagi orang lain. Kalau tidak ada keiklasan di dalamnya, bagaimana koloni akan berjalan? Semut dan rayap adalah pekerja keras. Teladan lain dari kedua makhluk ini adalah pekerja keras. Tentu kalian pernah menjumpai semut yang berjejer di sekitar rumah atau bahkan di dinding rumah kalian. Kemanakah mereka pergi? Tentu saja mencari makanan ke penjuru rumah. Tak hanya di sekitar lingkungan manusia, semut juga memanjat pohon hingga menggali tanah untuk menemukan makanan. Rayap pun demikian, mereka bekerja keras untuk satu sama lain. Menggerogoti kayu untuk mengenyangkan perut anggota sabar. Jadilah seperti rayap, walaupun semua orang memandang buruk terhadap rayap karena sifatnya dianggap merusak, nyatanya rayap lah yang membantu dunia ini menumbuhkan tanaman dan mendatangkan tanah yang subur. Fungsi rayap sebagai dekomposer alam menghancurkan pohon dan daun busuk dan menjadikannya tanah yang subur. Lubang-lubang yang dibuat rayap berguna untuk menampung air dalam tanah. Titik hujan yang jatuh ke tanah akan tertampung dalam lubang tersebut dan tersimpan sebagai cadangan air bagi tanaman. Bahkan suatu penelitian menyebutkan bahwa tanaman yang tumbuh di dekat sarang rayap memiliki ketahanan hidup jauh lebih baik pada saat musim kemarau. Adanya sarang rayap di suatu tempat juga menandakan adanya cadangan air di sekitar lokasi dari kesombongan. Pada dinasti semut dan rayap terdapat pembagian kasta dan pekerjaan. Rayap tentara memiliki tubuh lebih besar dari rayap pekerja, namun apakah rayap tentara bersikap sombong? Tentu tidak, mengapa demikian? Rayap tentara memiliki kepala dan rahang besar yang berguna untuk menyerang. Dan akibat kepala yang besar itu rayap tentara tidak dapat mengolah makanan sendiri sehingga rayap pekerja lah yang menyuapi makanan kepada rayap tentara. Lalu bagaimana caranya rayap tentara dapat menyombongkan sebuah 'kelemahan' yang ia miliki di hadapan rayap pekerja sementara mereka saja masih membutuhkan pertolongan untuk sekedar memenuhi perut. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya

Lebahvs Semut (sumber : Qerja) Pernah melihat semut yang berjalan beriring bersama-sama hanya dengan satu tujuan yaitu mencari makan. Perhatikanlah bagaimana mereka menyapa setiap berpapasan satu sama lain, terlihat keakraban dan kebersamaan. Dari terbitnya matahari sang semut mencari makanan hingga tenggelamnya matahari mereka baru berhenti.

Manusia terkadang diberikan gambaran melalui metafora untuk dijadikan falsafaah hidup, khususnya dala bermasarakat. Ada metafora dengan penggambaran binatang kecil yang diabadikan menjadi nama surat dalam al-Qur’an, yaitu al-naml semut, al-ankabut laba-laba dan al-nahl lebah. Ketiga binatang ini memiliki karakter dan sifat masing-masing yang patut dijadikan pelajaran oleh manusia. Semut memiliki sifat suka berhimpun, dan hoby mengumpulkan makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Bahkan semut dapat mengumpulkan makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun. Semut memiliki semangat yang sangat besar, sehingga berusaha memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya, meskipun sesuatu yang tidak berguna baginya. Lain halnya dengan laba-laba, sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an bahwa sarang laba-laba adalah tempat yang paling rapuh, apabila dijadikan tempat berlindung, seperti disebutkan dalam surat al-Ankabut ayat 41 “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui” al-Ankabut 41. Siapapun yang berlindung di sarang laba-laba dan yang disergapnya akan binasa. Jangankan serangga yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan disergap untuk dimusnahkan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Berbeda lagi dengan lebah yang memiliki insting sangat tinggi. Lebah digambarkan oleh al-Qur’an seperti dalam surat al-Nahl ayat 68-69 Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”. kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang-orang yang memikirkan. al-Nahl 68-69. Lebah memiliki sarang yang dibuat berbentuk bundar atau segi enam bukannya kotak, segi lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan lokasi. Lebah memakan dan minum saripati bunga. Tidak seperti semut yang menumpuk-numpuk makanannya, lebah mengolah makanannya dan hasil olahannya itulah menjadi madu yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan obat. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja dan segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu yang lainnya kecuali yang mengganggunya, bahkan kalaupun menyakiti menyengat sengatannya dapat menjadi obat. Nabi Muhammad Saw. mengibaratkan orang mukmin yang baik seperti lebah, sebagaimana dalam sabdanya “Perumpaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu tempat tidak merusak”. Metafora binatang-binatang kecil tersebut dapat dijadikan falsafah kehidupan manusia di dunia. Apabila manusia tidak mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari binatang. Semut sebagai metafora bahwa dalam bermasyarakat, orang cenderung lebih mudah berhimpun dan membangun solidaritas dengan yang visinya sama, atau setidaknya memiliki kebiasaan dan hoby yang sama. Semut lebih suka berkumpul membangung solidaritas bersama semut. Para semut memiliki visi yang sama, yaitu lebih suka mengerjakan suatu yang di luar kemampuannya, dan suka menumpuk makanan di luar kebutuhan. Betapa banyak manusia yang berbudaya semut, yaitu suka menumpuk materi atau harta tanpa disesuaikan dengan kebutuhan. Menumpuk-numpuk harta tanpa ada pemanfaatan di jalan agama, dan tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya tersebut. Banyak pula yang mengerjakan suatu yang bukan prioritas, bahkan yang bukan menjadi otoritasnya. Pemborosan dan over otoritas termasuk budaya semut, dan di masyarakat banyak budaya-budaya semut yang berkeliaran. Demikian juga, betapa banyak banyak manusia laba-laba, yaitu manunsia-manusia yang tidak lagi butuh berpikir, dan siap memangsa siapa pun, bahkan termasuk teman atau saudara sendiri. Metafora laba-laba dapat dijadikan gambaran bahwa di dalam masyarakat atau kelompok yang keadaannya seperti laba-laba; rapuh, anggotanya saling sikut menyikut, dan antara pimpinan dan bawahan saling curiga. Sedangkan manusia-manusia lebah tidak lebih banyak dari manusia-manusia semut atau manusia laba-laba. Manusia lebah itu adalah mereka yang tidak boros, tidak suka makan atau mengambil haknya orang, yang dimakannya adalah saripati bunga, dan ketika mengambil saripati itu tidak menjadikan bungan itu rusak.. Itulah gambaran orang mukmin yang baik tidak memakan makanan yang haram, tidak mengambil yang bukan haknya untuk kepentingan sendiri. Apa yang keluar darinya bukan sesuatu yang medzalimi orang, tetapi sesuatu yang membahagiakan. Apabila berada pada suatu tempat atau daerah tidak menjadi pengacau dan penyebab kericuhan. Tetapi justru kehadirannya sangat diharapkan oleh orang banyak. *Dikutip dari berbagai sumber. Oleh Dr. AI Hamzani, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal Kisahlebah madu, yang akan kita simak berikut ini, hanyalah satu di antara berbagai mahluk hidup dengan perilaku mereka yang membuat manusia berdecak kagum. Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Jawabankita harus bersatu dan bersama selamanya seperti semut dan lebah JawabanKita harus selalu bersama dengan persatuan seperti semut dan lwbah
Bolehjadi karena dari kehidupan semut dan lebah yang begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupan kedua komunitas serangga ini, Allah abadikan sebutan dalam kitab suci dengan sebutan "AN NAML" dengan Surat An Naml untuk komunitas semut dan "AN NAHL" dengan Surat An Nahl untuk komunitas lebah. Hal inilah di antara yang

Tahukah anda, selain individu atau masyarakat sekeliling dijadikan contoh dalam hidup, terdapat makhluk lain yang boleh kita ambil pengajaran dan teladani kehidupannya, iaitu serangga kecil bernama semut. Serangga ini juga turut disebut khusus dalam al-Quran, menerusi firman Allah dalam Surah an-Naml. Tahukah anda, an-Naml’ itu adalah kata pinjaman dari Bahasa Arab yang bermaksud semut’. Mengapa semut menjadi pilihan untuk dijadikan contoh atau inspirasi dalam hidup kita? Walaupun kecil, serangga ini memiliki keunikan tersendiri yang dicipta oleh Allah Bahkan, Nabi Sulaiman turut menghormati serangga ini seperti dalam Surah an-Naml 18-19. Berikut merupakan 10 perkara yang boleh kita pelajari daripada kehidupan semut; 1 – Bersungguh-sungguh Ketika Bekerja. Cuba perhatikan apabila semut mengerumuni gula atau membina busut. Masing-masing akan berusaha bersungguh-sungguh antara satu sama lain untuk sama-sama mencapai apa yang mereka inginkan. 2 – Berhati-Hati Dan Berwaspada. Dengan saiz fizikal yang kecil, serangga ini akan memastikan mereka berjalan atau melintasi di mana-mana persekitaran terbuka dengan berhati-hati agar tidak dipijak oleh manusia atau binatang bersaiz lebih besar daripada mereka. 3 – Mendahulukan Kepentingan Umum Daripada Peribadi. Jarang kita dapati semut berada berseorangan’. Pasti ada di sampingnya semut-semut yang lain. Lebih-lebih lagi, apabila seekor semut menemui makanan, cuba perhatikan pada awalnya hanya seekora sahaja yang berada dekat dengan makanan tersebut. Jangan terkejut apabila tidak sampai 5 minit, banyak semut mengerumuni makanan tersebut. 4 – Memiliki Keinginan Dan Tekad Yang Tinggi. Seperti manusia, semut juga punya keinginan dan tekadnya. Walaupun fizikalnya kecil, itu tidak menjadi penghalang buat serangga kecil ini mendapatkan makanan walaupun diletakkan pada aras yang tinggi. 5 -Sanggup Berkorban. Untuk mendapatkan sesuatu, serangga ini juga dilihat sanggup mengorbankan dirinya walaupun di tempat yang mempunyai risiko atau bahaya yang boleh mengancam nyawanya. Contohnya, semut-semut ini mengerumuni sampah sarap yang berdekatan dengan api. 6 – Bijak Menyelesaikan Permasalahan. Ketika Nabi Sulaiman dan rombongannya melewati kawasan tempat tinggal semut, salah seekor semut segera mengarahkan rakan-rakannya untuk masuk ke lubang tempat tinggal mereka. Tujuannya agar tidak dipijak. Hal ini seperti firman Allah yang bermaksud; “Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari.”Surah an-Naml 18. 7 – Bekerja Dengan Teratur Dan Rapi. Salah satu sifat yang paling sinonim dengan semut adalah teratur dan rapi. Pernahkah anda melihat sekumpulan semut berjalan dengan sangat teratur dan rapi di dinding atau lantai? Menarik bukan? Begitulah cara mereka yang sangat unik berbanding mengatasi serangga yang lain. 8 – Bertanggungjawab. Semut tidak pernah meninggalkan kerja yang dilakukan begitu sahaja. Semut-semut ini pasti akan menyelesaikan pekerjaan yang dimulakan itu sehingga selesai. 9 – Pencapaian Yang Tinggi. Nabi Sulaiman tersenyum apabila mendapati semut mencapai apa yang mereka inginkan. Senyuman nabi sulaiman itu diiringi dengan doa, agar menjadi hamba yang bersyukur. 10 – Serius dan Tidak Berputus Asa. Sikap serius dan tidak berputus asa dalam melaksanakan sesuatu tugasan atau kerja menjadi faktor penting untuk kita capai hasil yang memuaskan. Begitu juga semut, jika diperhatikan mereka sentiasa serius dalam bekerja dan tidak berputus asa. Cuba ambil sebatang lidi atau apa jua benda untuk menghalang perjalanan semut, apakah yang anda perhatikan? Pasti anda akan dapati, semut tersebut mencari jalan lain untuk meneruskan perjalanannya. Begitulah antara beberapa sikap dan sifat yang boleh kita contohi melalui serangga kecil ini. Kecil bukan suatu halangan untuk kita mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup. Besar pula bukan bermaksud kita memiliki kuasa untuk memperoleh apa yang kita hajati. Kecil atau besar, itu tidak penting. Apa yang penting adalah usaha yang berterusan tanpa jemu, sentiasa bersungguh-sungguh, di samping memiliki akhlak yang mulia. Mudah-mudahan, kisah kehidupan semut ini mampu diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat yang dimuliakan Allah Wallahua’lam. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad berpesan, “sampaikanlah dariku walau satu ayat” dan “setiap kebaikan adalah sedekah.” Apabila anda kongsikan artikel ini, ia juga adalah sebahagian dari dakwah dan sedekah. Insyallah lebih ramai yang akan mendapat manafaat. Marina Merupakan graduan dari UNISZA, Terengganu dalam bidang Pengajian Islam dengan hasrat menggabungkan pelbagai pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki untuk manfaat komuniti. Menulis adalah salah satu dari minatnya dan beliau turut menghasilkan sebuah karya pertamanya yang berjudul , '' Himpunan Kisah Kaum-Kaum Binasa''. Facebook

ï»żKomunitassemut menjalankan tugas sesuai dengan stratanya, ada ratu semut dan penjantan, ada semut prajurit, dan ada semut pekerja, mereka bekerja sesuai dengan porsinya masingmasing. Demikian halnya terkait dengan kehidupan lebah ada iktibar yang patut kita contoh, lebah makan sari pati bunga, dan yang dikeluarkan lebah adalah madu.
Telur Siklus hidup semut dimulai dari tahap telur. Telur semut berukuran sangat kecil (sekitar 0.5 mm), berwarna putih dan transparan, berbentuk lonjong, mengkilap dan lengket. Seekor ratu semut mampu bertelur sekitar 100.000 - 300.000 telur dalam waktu beberapa hari.
pVKZ.
  • s6j32vgdy1.pages.dev/50
  • s6j32vgdy1.pages.dev/372
  • s6j32vgdy1.pages.dev/69
  • s6j32vgdy1.pages.dev/293
  • s6j32vgdy1.pages.dev/330
  • s6j32vgdy1.pages.dev/207
  • s6j32vgdy1.pages.dev/55
  • s6j32vgdy1.pages.dev/394
  • s6j32vgdy1.pages.dev/286
  • kehidupan semut dan lebah yang patut kita contoh adalah